Minggu, 18 Oktober 2009
prediksi menteri SBY
untuk periode Tahun 2009-2014
Juru Bicara Kepresidenan : Anas Urbaningrum/ Zulkarnaen Mallarangeng
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat - Hatta Rajasa
Menteri Koordinator Politik dan Keamanan – Jenderal Soetanto
Menteri Koordinator Perekonomian - Raden Pardede
Gubernur Bank Indonesia - Sri Mulyani
Menteri Sekretaris Negara – Sudi Silalahi
Menteri Sekretaris Kabinet - Andi Mallarangeng /Anas Urbaningrum
MENTERI DEPARTEMEN
Menteri Dalam Negeri : Jendral Joko Santoso / Sardan Marbun
Menteri Luar Negeri : Hassan Wirajuda / Dino Patti Jalal
Menteri Pertahanan : Juwono Sudarsono
Menteri Hukum dan HAM : Ruhut Poltak Raja Minyak / Prof Kacung Maridjan
Menteri Keuangan : Darmin Nasution
Menteri Pertambangan dan Energi : Purnomo Yusgiantoro / Zulkifli Hassan
Menteri Perindustrian : Chaerul Tanjung / Sandiaga Uno
Menteri Perdagangan : MS Hidayat (Ketua Kadin) / Effendi Rangkuti
Menteri Pertanian : Anton Apriantono/Suharna Surapranata/Harry Sebayang
Menteri Kehutanan : Soeripto / M.S. Kaban
Menteri Perhubungan : Marzuki Ali / Yahya Ombara
Menteri Kelautan dan Perikanan : Freddy Numberi / Adhyaksa Dault
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi : Zulkifli Hasan / Patrialis Akbar
Menteri Pekerjaan Umum : Joko Kirmanto / Hadi Utomo / Dadi Prajipto
Menteri Kesehatan : Fahmi Idris (Ketua IDI) / Siti Fadhilah Supari
Menteri Pendidikan Nasional : Abdul Hafiz Anshary / Bambang Sudibyo
Menteri Sosial : Prof Gunawan Sumodiningrat / Bachtiar Chamsyah
Menteri Agama : Salim Segaf / Surahman Hidayat / Ahmad Mubarok
MENTERI NEGARA
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata : Jero Wajik
Menteri Riset dan Teknologi : Andi Arief / Max Tamaela
Menteri Koperasi dan UKM : Tifatul Sembiring / Suryadarma Ali
Menteri Lingkungan Hidup : Rachmat Witoelar / MS Kaban
Menteri Pemberdayaan Perempuan : Meutia Farida Hatta
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara : Joko Suyanto / Sulatin Umar
Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal : Max Sopacua / Pieter Sondakh
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional : Anggito Abimanyu /Chatib Basri
Menteri BUMN : Rizal Mallarangeng / MS Hidayat / Muchayat
Menteri Komunikasi dan Informasi : Max Sopacua / Sofyan Jalil / Soeprapto
Menteri Pemuda dan Olahraga : Anas Urbaningrum/ Anies Baswedan
Menteri Perumahan Rakyat : Patrialis Akbar (PAN) / Suryadarma Ali
Jaksa Agung - Soeripto / Hendarman Supanji
Ketua MPR : Muhaimin Iskandar / Suryadarma Ali
Ketua DPR : Hadi Utomo / Syarif Hasan
menteri baru SBY

CIKEAS, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Amanat Nasional Patrialis Akbar secara eksplisit mengungkapkan bahwa dirinya dipinang menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, menggantikan Andi Mattalatta. "Presiden banyak bicara tentang kondisi hukum karena persoalan penegakan hukum begitu banyak, misalnya peraturan perundang-undangan yang tumpang tindih. Padahal, hukum adalah primadona ke depan. Demokrasi kita adalah demokrasi yang dilandasi hukum," ujar Patrialis seusai menjalani proses wawancara dan uji kepatutan dan kelayakan di kediaman presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas Indah, Bogor, Minggu (18/10).
Dikatakan Patrialis, Presiden meminta agar birokrasi pemberian hak paten dan intelektual dipersingkat dan dibuat seakuntabel mungkin. Selain itu, SBY meminta agar pemberian pengurangan hukuman yang kadang terlampau besar menjadi perhatian Menhuk dan HAM baru. Presiden mencontohkan penanganan pelaku terorisme yang diganjar hukuman ringan dan disertai pengurangan hukuman yang besar sehingga tidak menimbulkan efek jera.
Di bidang HAM, SBY meminta agar Menhuk dan HAM yang baru berkoordinasi dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) lainnya guna menampung saran. "Khusus di bidang Sisminbakum, Presiden meminta agar aturannya diperjelas," kata Patrialis.
Ditambahkan Patrialis, wakil presiden terpilih Boediono berpesan agar birokrasi perizinan dibuat transparan. "Dengan demikian, investor akan nyaman berinvestasi di Indonesia. Jangan sampai, uang mereka sudah habis, tapi izin usaha belum keluar," katanya.
menteri PDT

CIKEAS, KOMPAS.com - Bendahara Partai Persatuan Pembangunan Suharso Manoarfa diganjar pos Menteri Perumahan Rakyat, yang saat ini dijabat Moh Yusuf Asy'ari. Hal ini terungkap ketika mantan Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR RI periode 2004-2009 memberikan keterangan singkat kepada para wartawan di kediaman Presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas Indah, Bogor, Minggu (18/10).
"Presiden memberikan arahan terkait kesejahteraan rakyat. Kesejahteraan rakyat sangat luas, tidak hanya pendidikan dan kesehatan, tetapi juga sesuatu yang bersifat fisik, seperti pemukiman dan perumahan," ujar Suharso usai mengikuti proses wawancara dan uji kepatutan dan kelayakan.
Menurut Suharso, persoalan pemukiman dan perumahan rakyat tidak berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan bidang-bidang lainnya. Maka itu, lanjutnya, solusi terhadap pemukiman dan perumahan rakyat harusnya terintegrasi dengan kebijakan lainnya.
pak tifatul jadi menteri komunikasi dan informatika

AKARTA, KOMPAS.com — Presiden Partai Keadilan Sejahtera Tifatul Sembiring tidak mau secara tegas mengatakan posisi menteri yang dipercayakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepadanya. Namun, yang jelas, ia memiliki latar belakang komunikasi.
"Positifnya nunggu diumumkan. Namun, background saya informasi," kata Tifatul Sembiring di sela-sela melakukan pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Minggu (18/10), ketika ditanya apakah ia menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika.
Kemudian, Tifatul mengajak semua pihak untuk menunggu pengumuman resmi dari presiden terpilih, Susilo Bambang Yudhoyono, di posisi menteri apa dia ditempatkan. "Ya, pokoknya ngurisin orang-orang saleh. Tolong ditunggu sampai tanggal 21 (Oktober). Nanti kan dikasih tahu," ujarnya.
Lebih lanjut, Tifatul yang sambil membawa amplop coklat berisi bukti pemeriksaan kesehatan menuturkan akan memberi tahu istrinya sebagai pihak pertama yang diberi tahu. Adapun soal mengapa ia datang terlalu pagi, sekitar pukul 05.30, ia mengungkapkan karena rumahnya jauh. "Saya karena dari Depok takut macet," tutur Tifatul.
KOMPAS.com - Berkembangnya kemampuan berbahasa merupakan hal penting bagi anak usia pra sekolah. Ini menjadi indikasi kemampuan verbal berkait dengan daya intelegensi anak pada masa sekolah dasar dan lanjutan.
Latar belakang inilah yang menjadi alasan Nimas Zahrotul Ayniyah, Mahasiswi Universitas Airlangga menuliskan karyanya dalam Lomba Karya Tulis Beswan Djarum 2009. Juara Pertama akhirnya diraihnya.
Karya berjudul Membaca Buku Cerita Bergambar Sebagai Interaksi Ekstra Teks Orang Tua dan Anak Dalam Perkembangan Bahasa Usia Dini memberikan gambaran pentingnya masukan bahasa pada anak usia dini, yaitu 2-4 tahun atau yang disebut golden age. Serta peran penting orang tua sebagai fasilitator bahasa anak.
Membaca bersama antara orang tua dan anak dengan media buku cerita bergambar dapat menghasilkan interaksi ekstra. Menurut salah satu juri, Bambang Hidayat (ITB), ada unsur penting yang dikemukakan Nimas, yakni kesadaran orang tua.
"Tapi kami juga melihat potensi dari pemenang pertama ini karena dia ingin mengembangkan generasi termuda sebagai tiang pancang yang penting dalam pembangunan Indonesia. Melihat pentingnya menyerap kosa kata, leksikon dasar, karena dengan itu diharapkan ada peningkatan intelejensia bagi bangsa Indonesia," ujarnya. Karya tulis ini juga dinilai relatif sederhana, cepat, dan tidak membutuhkan banyak biaya untuk direalisasikan.
Nimas sendiri mengatakan karya tulisnya dapat menjadi masukan bagi orang tua bagaimana mendidik anak tanpa melupakan nilai luhur masyarakat. "Saya sempat merasa tulisan saya tidak terlalu bermakna dibanding teman-teman yang ahli teknologi. Topik saya memang sederhana. Tapi, apabila saya tekuni dan disosialisasikan bagi masyarakat, Insya Allah akan berdampak bagus bagi anak usia dini. Karena saya fokus pada bagaimana orang tua mendidik anak, dan nanti mereka sekolah tidak melupakan nilai luhur keluarga dan masyarakat. Dan yang saya pentingkan terutama minat membaca," ujar Nimas.
Dalam karya tulisnya, Nimas juga mengatakan berdasarkan data Unicef, 70 persen anak yang putus sekolah dari SD tidak siap untuk berinteraksi dan mengikuti pendidikan SD. Hal tersebut karena anak kurang menguasai kemampuan berbicara, membaca, dan menulis secara bersamaan akibat rendahnya penguasaan kosa kata.
Nimas juga menulis meskipun pemerintah telah menggalakkan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan program belajar dan bermain, namun berdasarkan data Depdiknas, hingga akhir 2008 angka partisipasi kasar PAUD baru sekitar 50-53 persen dari 29,8 juta anak. Artinya separuh dari jumlah anak usia dini di Indonesia belum mengecam PAUD.
Nimas dinobatkan sebagai juara pertama dalam Lomba Karya Tulis Beswan Djarum Tingkat Nasional 2009, di Hotel Menara Peninsula, 16 Oktober dan akan mendapatkan hadiah 20 juta rupiah beserta piagam.
Selain Nimas, ada Ilham Febby Juanda (Universitas Pendidikan Indonesia) yang menulis mengenai Potensi Rhizobakteria sebagai agen biofungsida untuk pengendalian jamur fitopatogen sebagai juara kedua, dan Tito Tegar (Institut Pertanian Bogor) sebagai juara tiga dengan karya tulis mengenai pembuatan kemasan ramah lingkungan dari polylactic acid berbasis ubi kayu.